Jumat, 27 Maret 2015

Puisi Hujan Bulan Juni sendiri bercerita mengenai rasa yang tertahan. Rasa yang berupa rasa rindu dan cinta yang tersimpan tak sempat disampaikan. Dengan rangkaian pilihan kata yang tepat dan dekat dengan kehidupan sehari-hair, puisi ini mempu menyulap kata-kata sederhana menjadi pesan yang penuh makna yang mampu menciptakan imaji bagi pembaca.
Puisi Hujan Bulan Juni ini meminjam istilah-istilah yang kontradiktif untuk mewakili makna yang dikandungnya. Sebut saja kata hujan bulan juni, hubungan antara kata hujan dan bulan juni agaknya sedikit kurang selaras. Karena mengingat sejarah permusiman Indonesia ketika puisi ini diciptakan, bulan juni bukanlah bulan dimana hujan turun, bulan juni merupakan musim kemarau. Dan bulan kemarau ini menjadi ganjil ketika harus disandingkan dengan istilah hujan. Sehingga menjadi menarik untuk dikaji karena puisi ini memiliki penyimpangan yang pasti memiliki makna dan tujuan tertentu dalam menyampaikan maksud.

Hujan Bulan Juni

Tak ada yang lebih tabah
Dari hujan bulan juni
Dirahasiakannya rintik rindunya
Kepada pohon yang berbunga itu

Tak ada yang lebih bijak
Dari hujan bulan juni
Dihapusnya jejak-jejak kakinya
Yang ragu-ragu di jalan itu

Taka ada yang lebih arif
Dari hujan bulan juni
Dibiarkannya yang tak terucapkan
Diserap akar pohon bunga itu

                (hujan bulan juni, 1994)


Tema
                Berdasarkan hasil analisis puisi struktur fisik puisi Hujan Bulan Junidapatdisimpulkan tema dasar dari puisi ini mengenai perasaan yang tidak tersampaikan dan tertahan. Perasaan pengarang berupa rasa rindu atau cinta yang disembunyikan penyair kepada tambatan hatinya.

Makna Keseluruhan atau Abstraksi Puisi "Hujan Bulan Juni"
Puisi "Hujan Bulan Juni" karya Sapardi Djoko Damono menggambarkan tentang penantian seseorang kepada seseorang yang dinantinya. Dengan sangat tabah, bijak, dan arif ia menanti. Dengan merahasiakan segala rindunya, menghapus segala keraguannya dalam menanti. Akhirnya penantiannya berbuah manis. Ia mendapatkan seseorang yang dinantinya tersebut. Karena begitu tulusnya perasaan seseorang tersebut ia membiarkan tak terucapkan segala apa yang ia rasa selama menanti.
Puisi ini memiliki banyak, bahkan hampir seluruhnya merupakan citraan karena puisi ini membawa pembaca seolah-ola ikut melihat dan mendengar akan kehadiran aktivitas bulan juni. Salah satu contoh pada bait di bawah ini.
                Tak ada yang lebih bijak
                Dari hujan bulan juni
                Dihapusnya jejak-jejak kakinya
                Yang ragu-ragu di jalan itu
Membaca bait ini seakan pembaca dibawa pada dimensi dimana hujan bulan junihidup, pembaca juga seolah-olah juga melihat dihapusnya jejak kaki di jalan.

Amanat
                Pesan atau nasihat, merupakan kesan yang ditamgkap pembaca setelah membaca puisi. Amanat puisi disimpulkan dari sikap dan pengalaman pembaca yang tentunya masih berkaitan dengan tema dan isi yang dikemukakan penyair.
                Puisi Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono memiliki amanat tentang ketabahan, kearifan, dan kebijaksanaa yang harus dimiliki seseorang dalam keadaa berat sekalipun. Puisi ini juga mengamanatkan agar tidak berlarut-larut dalam perasaa sedihnya, agar segera melupakan perasaan yang membuatnya tidak nyamann.

Simpulan
                Puisi merupakan ungkapan jiwa penyait yang dituangkan dalam kata, dirangkai sedemikian rupa dengan memperhitungkan kaidah-kaidah tertentu sehingga menimbulkan suatu yang dapat membangkitkan pengalaman pembaca melalui kata-kata yang tercipta dari setiap strukturnya.
Berdasarkan analisis struktur fisik dan batin, puisi ini memiliki makna tentang perasaan cinta atau rindu yang tertahan. Juga kebesaran hati pengarang menahan rasa yang ia miliki. Serta kearifan yang dituliskan pada puisi ini untuk merelakan sesuatu atau seseorang yang tak dapat dimiliki terlebih tidak dapat dinyatakan kepada yang bersangkutan.


Pengertian Budaya
Sebelum kita menjelaskan tentang pendorong dan penghambat factor kebudayaan ada baiknya kita mengetahui apa yang dimaksud dengan budaya,Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi kalau kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.

Kebudayaan yang menghambat perkembangan diri:
·         Memperoleh sesuatu dengan cara Instan
Bisa dibilang orang-orang yang selalu memakai cara-cara instan dalam mencapai tujuan atau mendapat apa yang diinginkan adalah orang-orang pemalas karena tidak mau berkeringat, tidak kreatif karena tidak mau berfikir, pengecut karena tidak berani menerima tantangan. Orang-orang seperti ini tidaklah layak untuk memikul tugas dan menerima tanggung jawab apapun. Mungkin saja sebagian besar dari masyarakat kita ini lebih memilih cara-cara instan sehingga seperti inilah jadinya negara kita.
·         Mendewakan produk Asing
Salah satu yang membuat ekonomi kita terus menerus terjajah di abad modern ini adalah karena sikap kita yang terlalu mendewa-dewakan orang asing dan segala yang berlabel asing, sehingga membuat kita tidak percaya diri dan tidak bisa melepas diri ketergantungan kepada asing. Kita selalu merasa takut ditinggal investor asing. Selalu mengukur kemajuan pada banyaknya orang asing yang datang, banyaknya bangunan apartement mewah yang menampung orang asing, dan banyaknya sewalayan-swalayan asing. Inilah yang menyebabkan kita selalu ditakut-takuti dan didikte oleh bangsa-bangsa lain? Padahal kita adalah bangsa besar. Rakyat kita adalah pasar yang besar. Negara kita negara kaya raya. Kita punya gunung emas di Irian. Kita punya pulau Natuna dan beribu pulau lain yang penuh dengan kekayaan alamnya. Kita juga punya kekayaan gas dimana-mana. Kita punya lautan luas yang termasuk salah satu terhebat di dunia. Kita punya hutan dan tanah yang sangat subur yang bisa dibilang paling subur didunia karena cukup matahari dan hujan, karena terletak di sepanjang khatulistiwa. Kita juga punya tambang, minyak bumi, timah, batubara dll. Intinya kita punya segala-galanya. Cuma satu yang tidak kita punya yaitu Mental untuk merdeka, dan berdiri diatas kaki sendiri.
·         Mencontek
Mencontek adalah perbuatan yang dilakukan oleh seorang pelajar yang malas untuk mencari tahu jawaban dari sebuah persoalan yang diberikan,zaman sekarang ini budaya mencontek sudah menjadi suatu hal yang biasa mulai dari anak sekolah dasar sampai seseorang yang bersekolah diperguruan tinggi negeri maupun swasta,orang yang melakukan perbuatan mencontek biasanya karena soal yang diberikan terlalu sulit untuk dia kerjakan sehingga membuat dia putus asa dan malas akhirnya dia memutuskan untuk mencontek. Pada saat ini internet sudah menyebar diseluruh belahan bumi sehingga membuat pelaku pelaku dengan sangat mudah mencari bahan Contekan melalui internet,banyak sekali factor factor pendukung untuk membuat orang menjadi suka mencontek,salah satunya telepon genggam,pada jaman sekarang telepon genggam sudah bukan menjadi hal yang tabu lagi,banyak anak anak muda sekarang bahkan anak kecil yang sudah memiliki benda tersebut,pergaulan yang bebas dan perkembangan teknologi yang begitu cepat dapat merubah suatu budaya kental dengan kesederhanaan menjadi budaya yang modern. Pada saat ini telepon genggam digunakan tidak hanya untuk komunikasi tetapi juga digunakan untuk Mencontek,dengan cara memberikan jawaban atau menanyakan pertanyaan yang tidak diketahui melalui pesan singkat,dan media social lainnya,oleh sebab itu apabila budaya mencontek ini dibiarkan terus menerus makan aka nada banyak orang orang yang malas,akibat dari kemalasan tersebut orang itu akan bodoh dan apabla orang itu bodoh atau tidak mempunyai ilmu pengetahuan makan orang tersebut tidak bias mempunyai pekerjaan karena dia tidak mempunyai pekerjaan maka orang itupun menganggur apabila sudah menganggur dia tidak mempunyai uang untuk membiayai hidupnya kalau sudah begitu pasti aka nada banyak masalah masalah baru yang timbul akibat dari pengangguran contohnya seperti merampok,menjual uang palsu dan sebgainya oleh karena itu hilangkanlah budaya mencontek tersebut.

Kebudayaan yang berdampak pada kemajuan perkembangan diri:
·         Produktivitas
Kemajuan teknologi merupakan salah satu sisi untuk meningkatkan produktivitas, sisi yang lain adalah penambahan modal dan tenaga kerja. Tambahan satu unit modal atau tenaga kerja akan menambah kuantitas output produksi. Semakin banyak tenaga kerja yang digunakan, semakin meningkat pula produksi.
Ada keterkaitan antara modal dan tenaga kerja sebagai factor-faktor produksi .pemanfaatan tenaga kerja harus dilihat dari segi kuantitas dan kualitas. Keahlian atau keterampilan tenaga kerja dalam memainkan barang modal untuk menghasilkan produksi dapat menentukan output produksi.
Factor-faktor produksi diantaranya modal, sumber daya manusia dan sumber daya alam. Apabila tidak digunakan sesuai dengan kapasitasnya, modal akan mengurangi keuntungan karena modal mengalami penyusutan. Produktivitas dapat tercapai apabila tiap factor produksi dapat berproduksi sesuai kapasitasnya.
Untuk menaikan produktivitas barang modal adalah dengan mempergunakan teknologi modern, dan untuk meningkatkan produktivitas sumber daya manusia dengan pendidikan. 


Jadi menurut pendapat saya budaya yang dapat menghambat kemajuan sebaiknya harus cepat ditinggalkan karena semakin lama budaya itu melekat pada bangsa ini maka akan mempengaruhi produktifitas bangsa ini akan berkurang kualitas kerjanya seperti contohnya Budaya Mencontek,apabila seluruh masyarakat tidak mau berusaha hanya melihat punya orang lain tidak menutup kemungkinan rakyat bangsa ini akan menjadi malas walaupun tidak semua rakyat seperti itu apalagi Budaya Korupsi, itu sangat menghambat kemajuan karena akan merusak dibanyak sector sector penting dalam suatu Negara,seperti yang telah dijelaskan tadi korupsi akan merusak ekonomi kesejahteraan rakyat dan moral orang itu sendiri dan akan menjelekan nama Negara itu sendiri. Sebaiknya kita tinggalkan budaya korupsi dan mencontek dan kita tingkatkan budaya gotong royong,disiplin,kerja keras dan yang positif lainnya,karena apabila orang itu bekerja keras mau berusaha dan mencari pengetahuan maka orang itupun akan menjadi orang yang berguna dan secara tidak sengaja akan meningkatkan produktifitas budaya bangsa itu sendiri.

Know us

Contact us

Nama

Email *

Pesan *