Puisi Hujan Bulan Juni sendiri bercerita mengenai
rasa yang tertahan. Rasa yang berupa rasa rindu dan cinta yang tersimpan tak
sempat disampaikan. Dengan rangkaian pilihan kata yang tepat dan dekat dengan
kehidupan sehari-hair, puisi ini mempu menyulap kata-kata sederhana menjadi
pesan yang penuh makna yang mampu menciptakan imaji bagi pembaca.
Puisi Hujan Bulan Juni ini meminjam
istilah-istilah yang kontradiktif untuk mewakili makna yang dikandungnya. Sebut
saja kata hujan bulan juni, hubungan antara kata hujan dan bulan
juni agaknya sedikit kurang selaras. Karena mengingat sejarah permusiman
Indonesia ketika puisi ini diciptakan, bulan juni bukanlah bulan dimana hujan
turun, bulan juni merupakan musim kemarau. Dan bulan kemarau ini menjadi ganjil
ketika harus disandingkan dengan istilah hujan. Sehingga menjadi menarik untuk
dikaji karena puisi ini memiliki penyimpangan yang pasti memiliki makna dan
tujuan tertentu dalam menyampaikan maksud.
Hujan Bulan Juni
Tak ada yang lebih
tabah
Dari hujan bulan juni
Dirahasiakannya
rintik rindunya
Kepada pohon yang
berbunga itu
Tak ada yang lebih
bijak
Dari hujan bulan juni
Dihapusnya
jejak-jejak kakinya
Yang ragu-ragu di
jalan itu
Taka ada yang lebih
arif
Dari hujan bulan juni
Dibiarkannya yang tak
terucapkan
Diserap akar pohon
bunga itu
(hujan bulan juni, 1994)
Tema
Berdasarkan hasil analisis puisi struktur fisik puisi Hujan Bulan Junidapatdisimpulkan
tema dasar dari puisi ini mengenai perasaan yang tidak tersampaikan dan
tertahan. Perasaan pengarang berupa rasa rindu atau cinta yang disembunyikan
penyair kepada tambatan hatinya.
Makna Keseluruhan
atau Abstraksi Puisi "Hujan Bulan Juni"
Puisi "Hujan Bulan Juni" karya Sapardi Djoko
Damono menggambarkan tentang penantian seseorang kepada seseorang yang
dinantinya. Dengan sangat tabah, bijak, dan arif ia menanti. Dengan
merahasiakan segala rindunya, menghapus segala keraguannya dalam menanti.
Akhirnya penantiannya berbuah manis. Ia mendapatkan seseorang yang dinantinya
tersebut. Karena begitu tulusnya perasaan seseorang tersebut ia membiarkan tak
terucapkan segala apa yang ia rasa selama menanti.
Puisi ini memiliki banyak, bahkan hampir seluruhnya
merupakan citraan karena puisi ini membawa pembaca seolah-ola ikut melihat dan
mendengar akan kehadiran aktivitas bulan juni. Salah satu contoh pada bait
di bawah ini.
Tak ada yang lebih bijak
Dari hujan bulan juni
Dihapusnya jejak-jejak kakinya
Yang ragu-ragu di jalan itu
Membaca bait ini seakan pembaca dibawa pada dimensi dimana hujan
bulan junihidup, pembaca juga seolah-olah juga melihat dihapusnya jejak kaki di
jalan.
Amanat
Pesan
atau nasihat, merupakan kesan yang ditamgkap pembaca setelah membaca puisi.
Amanat puisi disimpulkan dari sikap dan pengalaman pembaca yang tentunya masih
berkaitan dengan tema dan isi yang dikemukakan penyair.
Puisi Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono memiliki amanat
tentang ketabahan, kearifan, dan kebijaksanaa yang harus dimiliki seseorang
dalam keadaa berat sekalipun. Puisi ini juga mengamanatkan agar tidak
berlarut-larut dalam perasaa sedihnya, agar segera melupakan perasaan yang
membuatnya tidak nyamann.
Simpulan
Puisi merupakan ungkapan jiwa penyait yang dituangkan dalam kata, dirangkai
sedemikian rupa dengan memperhitungkan kaidah-kaidah tertentu sehingga
menimbulkan suatu yang dapat membangkitkan pengalaman pembaca melalui kata-kata
yang tercipta dari setiap strukturnya.
Berdasarkan analisis struktur fisik dan batin, puisi ini
memiliki makna tentang perasaan cinta atau rindu yang tertahan. Juga kebesaran
hati pengarang menahan rasa yang ia miliki. Serta kearifan yang dituliskan pada
puisi ini untuk merelakan sesuatu atau seseorang yang tak dapat dimiliki
terlebih tidak dapat dinyatakan kepada yang bersangkutan.
Jadi mengungkapkan perasaan apa
BalasHapusSa
BalasHapusMengapa teks di atas di katakan sebagai puisi
BalasHapus