Muhammad Taufiq Kurniawan | 57414565 | 4IA22
Pengertian Cloud Computing
Komputasi awan (bahasa Inggris: cloud computing) adalah gabungan
pemanfaatan teknologi komputer (‘komputasi’) dan pengembangan berbasis
Internet (‘awan’). Awan (cloud) adalah metafora dari internet, sebagaimana
awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer. Sebagaimana awan
dalam diagram jaringan komputer tersebut, awan (cloud) dalam Cloud
Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang
disembunyikannya. Ia adalah suatu metoda komputasi di mana kapabilitas
terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a service),
sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet (“di dalam awan”) tanpa
mengetahui apa yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali
terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya.
Cloud pada dasarnya adalah kumpulan sumber daya yang terhubung melalui
internet (WAN). Ini terdiri dari pusat data. Untuk Cloud Computing, belum
ada definisi yang pasti, yang menggambarkan dampaknya pada lanskap
teknologi dan bisnis. Cloud Computing didasarkan pada 5 atribut;
multitenancy (shared resources), massive scalability, elasticity, pay as
you go, and self-provisioning of resources.
Deployment Model Cloud Computing
Menurut NIST, ada empat deployment model dari cloud computing ini, yaitu:
1. Public Cloud
Adalah layanan Cloud Computing yang disediakan untuk masyarakat umum.
Pengguna bisa langsung mendaftar ataupun memakai layanan yang ada. Banyak
layanan Public Cloud yang gratis, dan ada juga yang perlu membayar untuk
bisa menikmati layanannya.
Contoh Public Cloud yang gratis: GoogleMail, Facebook, Twitter, Live Mail,
dsb.
Contoh Public Cloud yang berbayar: Sales Force, Office365, GoogleApps, dsb.
Keuntungan:
Pengguna tidak perlu berinvestasi untuk merawat serta membangun
infrastruktur, platform, ataupun aplikasi. Kita tinggal memakai secara
gratis (untuk layanan yang gratis) atau membayar sebanyak pemakaian (pay as
you go). Dengan pendekatan ini, kita bisa mengurangi dan merubah biaya
Capex (Capital Expenditure) menjadi Opex (Operational Expenditure).
Kerugian:
Sangat tergantung dengan kualitas layanan internet (koneksi) yang kita
pakai. Jika koneksi internet mati, maka tidak ada layanan yang dapat
diakses. Untuk itu, perlu dipikirkan secara matang infrastruktur
internetnya.
2. Private Cloud
Adalah layanan cloud computing yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan
internal dari organisasi/perusahaan. Biasanya departemen IT akan berperan
sebagai service provider (penyedia layanan) dan departemen lain menjadi
service consumer. Sebagai service provider, tentu saja Departemen IT harus
bertanggung jawab agar layanan bisa berjalan dengan baik sesuai dengan
standar kualitas layanan yang telah ditentukan oleh perusahaan, baik
infrastruktur, platform, maupun aplikasi yang ada.
Contoh layanannya:
SaaS: Web Application, Mail Server, Database Server untuk keperluan
internal.
PaaS: Sistem Operasi + Web Server + Framework + Database yang untuk
internal
IaaS: Virtual machine yang bisa di-request sesuai dengan kebutuhan internal
Keuntungan:
Menghemat bandwidth internet ketika layanan itu hanya diakses dari jaringan
internal.Proses bisnis tidak tergantung dengan koneksi internet, akan
tetapi tetap saja tergantung dengan koneksi jaringan lokal (intranet).
Kerugian:
Investasi besar, karena kita sendiri yang harus menyiapkan
infrastrukturnya.Butuh tenaga kerja untuk merawat dan menjamin layanan
berjalan dengan baik.
3. Hybrid Cloud
Adalah gabungan dari layanan Public Cloud dan Private Cloud yang
diimplementasikan oleh suatu organisasi/perusahaan. Dalam Hybrid Cloud ini,
kita bisa memilih proses bisnis mana yang bisa dipindahkan ke Public Cloud
dan proses bisnis mana yang harus tetap berjalan di Private Cloud.
Contohnya:
Perusahaan A menyewa layanan dari GoogleApp Engine (Public Cloud) sebagai
“rumah” yang dipakai untuk aplikasi yang mereka buat. Di negara tersebut
ada aturan kalau data nasabah dari sebuah perusahaan tidak boleh disimpan
pada pihak ketiga. Untuk menaati peraturan yang ada, data nasabah dari
perusahaan A tetap disimpan pada database mereka sendiri (Private Cloud),
dan aplikasi akan melakukan konektifitasnya ke database internal tersebut.
Perusahaan B menyewa layanan dari Office365 (Public Cloud). Karena
perusahaan B tersebut sudah mempunyai banyak user yang tersimpan di Active
Directory yang berjalan di atas Windows Server mereka (Private Cloud), akan
lebih efektif kalau Active Directory tersebut dijadikan identity untuk
login ke Office365.
Keuntungan:
Keamanan data terjamin karena data dapat dikelola sendiri (hal ini TIDAK
berarti penyimpan data di public cloud tidak aman, ya). Lebih leluasa untuk
memilih mana proses bisnis yang harus tetap berjalan di private cloud dan
mana proses bisnis yang bisa dipindahkan ke public cloud dengan tetap
menjamin integrasi dari keduanya.
Kerugian:
Untuk aplikasi yang membutuhkan integrasi antara public cloud dan private
cloud, infrastruktur internet harus dipikirkan secara matang.
4. Community Cloud
Adalah layanan Cloud Computing yang dibangun eksklusif untuk komunitas
tertentu, yang consumer-nya berasal dari organisasi yang mempunyai
perhatian yang sama atas sesuatu/beberapa hal, misalnya saja standar
keamanan, aturan, compliance, dsb. Community Cloud ini bisa dimiliki,
dipelihara, dan dioperasikan oleh satu atau lebih organisasi dari komunitas
tersebut, pihak ketiga, ataupun kombinasi dari keduanya.
Keuntungan:
Bisa bekerja sama dengan organisasi lain dalam komunitas yang mempunyai
kepentingan yang sama. Melakukan hal yang sama bersama-sama tentunya lebih
ringan daripada melakukannya sendiri.
Kerugian:
Ketergantungan antar organisasi jika tiap-tiap organisasi tersebut saling
berbagi sumber daya.
Kesimpulan
Tulisan Pengantar Cloud Computing ini diharapkan bisa memberikan gambaran
awal bagi kita yang belum memahami mengenai Cloud Computing. Setelah kita
paham mengenai karakteristik, jenis layanan, dan deployment model dari
cloud computing ini, kita bisa mulai untuk mendalami sesuai dengan
ketertarikan masing-masing. Dalam perkembangannya banyak sekali penyedia
layanan SaaS, PaaS ataupun IaaS yang bisa kita pertimbangkan untuk memenuhi
kebutuhan kita. Bagi end user, kita bisa mendalami bagaimana memakai
layanan SaaS sesuai dengan aplikasi yang kita butuhkan karena tren ke depan
akan semakin banyak aplikasi yang biasa kita gunakan di desktop akan ada di
cloud. Untuk software developer dan software architect mulai sekarang kita
bisa mendalami bagaimana memanfaatkan layanan PaaS untuk membuat aplikasi
yang kita buat berjalan di cloud. kita cukup fokus kepada aplikasi yang
kita buat, dan biarkan PaaS provider memastikan “rumah” yang nyaman untuk
aplikasi kita. Jika kita seorang SysAdmin, IT Pro kita bisa mendalami IaaS
karena kita yang akan menyiapkan dan memelihara infrastruktur dari cloud.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar